Alur Rekam Medis Pasien Rawat Jalan & Inap

Alur rekam medis adalah proses pengelolaan rekam medis pasien dari awal hingga akhir. Alur ini dimulai dari pendaftaran pasien hingga penyimpanan rekam medis. Alur rekam medis yang baik akan memastikan bahwa rekam medis pasien dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Rekam medis yang dikelola dengan baik akan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain yang berkepentingan.

Umumnya, alur rekam medis dibagi menjadi alur rawat jalan dan alur rawat inap. Berikut penjelasannya.

Alur Rekam Medis Rawat Jalan

Alur rekam medis rawat jalan adalah proses pengelolaan rekam medis pasien yang datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan. Alur ini dimulai dari pendaftaran pasien hingga penyimpanan rekam medis. Berikut adalah alur rekam medis rawat jalan:

1. Pendaftaran

Pasien datang ke rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan lainnya dan melakukan pendaftaran di loket pendaftaran. Petugas pendaftaran akan mencatat data pasien, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan tanggal lahir. Petugas pendaftaran juga akan memberikan nomor rekam medis kepada pasien. 

2. Penyerahan Rekam Medis

Petugas pendaftaran akan menyerahkan rekam medis pasien ke petugas instalasi rekam medis. Petugas instalasi rekam medis akan memeriksa kelengkapan rekam medis pasien. Jika rekam medis pasien belum lengkap, petugas instalasi rekam medis akan meminta pasien untuk melengkapinya terlebih dahulu.

3. Pelayanan Kesehatan

Pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang sesuai dengan keluhannya. Tenaga kesehatan akan mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi yang diberikan dalam rekam medis pasien.

4. Penyimpanan Rekam Medis

Setelah pasien selesai mendapatkan pelayanan kesehatan, rekam medis pasien akan disimpan di instalasi rekam medis. Rekam medis pasien disimpan dengan rapi dan aman agar dapat digunakan kembali jika diperlukan.

Alur Rekam Medis Rawat Inap

Alur rekam medis rawat inap adalah proses pengelolaan rekam medis pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Alur ini dimulai dari penerimaan pasien hingga pemulangan pasien. Berikut adalah alur rekam medis rawat inap:

1. Penerimaan Pasien

Pasien datang ke rumah sakit dan melakukan pendaftaran di loket pendaftaran. Petugas pendaftaran akan mencatat data pasien, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan tanggal lahir. Petugas pendaftaran juga akan memberikan nomor rekam medis kepada pasien.

2. Penyerahan Rekam Medis

Petugas pendaftaran akan menyerahkan rekam medis pasien ke petugas instalasi rekam medis. Petugas instalasi rekam medis akan memeriksa kelengkapan rekam medis pasien. Jika rekam medis pasien belum lengkap, petugas instalasi rekam medis akan meminta pasien untuk melengkapinya.

3. Pemeriksaan Awal

Dokter akan melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien. Pemeriksaan awal ini meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan tanda-tanda vital, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil pemeriksaan awal akan dicatat dalam rekam medis pasien.

4. Penempatan Pasien

Pasien akan ditempatkan di ruang rawat inap sesuai dengan kondisinya.

5. Pelayanan Kesehatan

Pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tenaga kesehatan akan mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi yang diberikan dalam rekam medis pasien.

6. Pemulangan Pasien

Pasien akan dipulangkan dari rumah sakit setelah kondisinya membaik. Petugas instalasi rekam medis akan menyiapkan rekam medis pasien untuk diserahkan kepada pasien. 

Rekam medis adalah dokumen penting yang harus dikelola dengan baik. Alur rekam medis yang baik akan memastikan bahwa rekam medis pasien dapat dikelola dengan efektif dan efisien.

Peran RME dalam Alur Rekam Medis

Rekam medis elektronik (RME) adalah sistem informasi kesehatan berbasis komputer yang diperuntukkan bagi penyelenggara rekam medis. RME dapat membantu petugas rekam medis untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini karena RME dapat menyimpan data rekam medis secara digital, sehingga petugas rekam medis dapat mengakses data tersebut dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, RME juga dapat membantu petugas rekam medis untuk melakukan berbagai tugas secara otomatis, seperti pembuatan laporan dan perhitungan tarif.

Dari segi pelayanan, RME dapat membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. RME dapat menyediakan informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi pasien juga membantu tenaga kesehatan untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

Dari segi keselamatan pasien, RME dapat membantu mencegah terjadinya kesalahan medis. Hal ini karena RME dapat membantu tenaga kesehatan untuk menghindari duplikasi pemeriksaan dan pengobatan. Selain itu, RME juga dapat membantu tenaga kesehatan untuk melacak rekam medis pasien dengan lebih mudah.

Berikut adalah beberapa contoh peran RME dalam alur pelayanan rekam medis:

• Pada tahap pendaftaran, RME dapat digunakan untuk melakukan identifikasi pasien secara otomatis. Hal ini dapat membantu petugas pendaftaran untuk mengurangi kesalahan dalam mencatat data pasien.
• Pada tahap pelayanan kesehatan, RME dapat digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi yang diberikan kepada pasien. Hal ini dapat membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terkoordinasi.
• Pada tahap penyimpanan, RME dapat digunakan untuk menyimpan data rekam medis secara aman dan terintegrasi. Hal ini dapat membantu petugas rekam medis untuk mengakses data rekam medis dengan lebih mudah dan cepat.

Secara keseluruhan, RME dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pelayanan rekam medis. Oleh karena itu, penerapan RME di fasilitas kesehatan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.