Search
Close this search box.

Isi Konten

Apa itu farmasi
Home » Farmasi » Mengenal Farmasi, Cabang Ilmu Penting di Bidang Kesehatan

Isi Konten

Mengenal Farmasi, Cabang Ilmu Penting di Bidang Kesehatan

Farmasi adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan penyediaan dan standarisasi obat-obatan. Cabang ilmu kesehatan ini mempelajari segala aspek tentang obat-obatan, mulai dari cara pembuatan, komposisi, hingga cara penggunaannya. Farmasi merupakan ilmu yang luas dan mencakup berbagai bidang. Artikel ini akan membahas pengertian, sejarah, disiplin, dan lingkup kerja farmasi.

Apa itu Farmasi

Ringkasnya, farmasi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang obat-obatan. Ilmu Farmasi adalah salah satu cabang ilmu kesehatan yang fokusnya terdapat pada pengembangan, produksi, dan penggunaan obat-obatan untuk pengobatan atau perawatan penyakit. 

Ilmu farmasi melibatkan studi tentang kimia obat, farmakologi, toksikologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik. Ilmu ini berguna untuk memahami cara kerja obat di dalam tubuh manusia dan cara-cara menghasilkan obat dalam bentuk yang aman dan efektif. Sedikitnya tiga bidang ilmu lain terlibat dalam ilmu farmasi: kedokteran, kimia, dan biologi. Ilmu farmasi juga mencakup bidang ilmu sosial seperti manajemen farmasi dan farmakoekonomi. Berikut penjelasan singkat mengenai bidang dalam ilmu farmasi:

Farmakologi

Ilmu yang mempelajari efek dan mekanisme kerja obat dalam tubuh.

Farmakokinetika

Ilmu yang mempelajari proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh.

Farmakodinamik

Ilmu yang mempelajari efek farmakologis obat pada tubuh.

Teknologi farmasi

Ilmu yang mempelajari cara pembuatan, pengemasan, dan penyimpanan obat.

Farmasi klinik

Ilmu yang mempelajari penggunaan obat dalam praktik kedokteran.

Sejarah Singkat Farmasi

llmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Sebelum disebut farmasi, “ilmu pengobatan” ini dimiliki oleh orang tertentu yang didapat secara turun-temurun dari keluarganya. Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. 

Sejarah industri farmasi modern dimulai pada tahun 1897 ketika Felix Hoffman, seorang ahli kimia dari Jerman, menemukan obat aspirin. Aspirin adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang pertama kali diproduksi secara sintetis. Penemuan aspirin kemudian menjadi titik awal perkembangan industri farmasi modern.

Pasca Perang Dunia I, industri farmasi mengalami perkembangan pesat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan obat-obatan untuk mengobati penyakit dipicu oleh peperangan. Pada masa ini, banyak perusahaan farmasi yang melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) untuk menemukan obat-obatan baru.

Pada Perang Dunia II, industri farmasi kembali mengalami perkembangan pesat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan obat-obatan untuk mengobati tentara yang terluka. Pada masa ini, banyak obat-obatan baru yang ditemukan, seperti obat TBC, hormon steroid, dan kontrasepsi.

Hingga hari ini, dunia farmasi terus berkembang dengan banyak obat-obatan baru yang ditemukan. Saat ini, industri farmasi merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Industri ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi kesehatan masyarakat.

Macam-macam Disiplin Kefarmasian

Sesuai regulasi yang diatur pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, pekerjaan kefarmasian merupakan kegiatan yang berkaitan dengan sediaan farmasi, mulai dari pembuatan, pengendalian mutu, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, distribusi atau penyaluran, pengelolaan, pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional. Regulasi tersebut juga menyatakan bahwa pekerjaan kefarmasian tersebut hanya berhak dilakukan oleh para tenaga kefarmasian yang terdiri dari:

  • Apoteker (apt.)
  • Tenaga teknis kefarmasian, yang terdiri dari:
    • Sarjana farmasi (S.Farm.)
    • Ahli madya farmasi (A.Md.Farm.)
    • Analis farmasi
    • Tenaga menengah farmasi/asisten apoteker

Spesialisasi dalam praktek farmasi biasanya didasarkan pada tempat praktek atau peran praktek termasuk: komunitas, rumah sakit, farmasi klinis, konsultan, lokum, informasi obat, urusan regulasi, industri, dan akademisi. Spesialisasi lain dalam praktek farmasi yang diakui oleh Board of Pharmaceutical Specialties meliputi: kardiovaskular, penyakit menular, onkologi, farmakoterapi, nuklir, gizi, dan psikiatri. 

Lingkup Kerja Apoteker dan Tenaga Kefarmasian

Lingkup kerja apoteker dan tenaga kefarmasian diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

Profesi Apoteker

Apoteker adalah profesional kesehatan dengan spesialisasi dalam ilmu farmasi. Apoteker biasanya menerima permintaan resep medis dari dokter dan memberikan obat kepada pasien serta memberikan informasi tentang penggunaan yang tepat dan efek samping obat. 

Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan obat yang aman dan efektif. Para apoteker juga seringkali bekerja sama dengan dokter dan/atau profesional kesehatan lainnya, serta membantu menangani penyakit dan mengoptimalkan pengobatan. Di klinik, rumah sakit, dan apotek di seluruh dunia, Apoteker juga dapat berfungsi sebagai perantara antara pasien dan dokter untuk memastikan apakah terapi medis yang direkomendasikan dokter dapat dipilih dan diterapkan. 

Apoteker adalah tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian secara luas, meliputi:

  • Pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi
  • Pengamanan sediaan farmasi
  • Pengadaan sediaan farmasi
  • Penyimpanan sediaan farmasi
  • Distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
  • Pengelolaan sediaan farmasi
  • Pelayanan obat atas resep dokter
  • Pelayanan informasi obat
  • Pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional

Profesi Tenaga Kefarmasian

Berbeda dengan Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian adalah orang-orang yang membantu Apoteker dalam bekerja di bidang kefarmasian, seperti Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi atau Asisten Apoteker.

Keberadaan farmasi penting karena farmasi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Farmasi mencakup berbagai bidang, mulai dari penelitian dan pengembangan obat-obatan, produksi obat-obatan, distribusi obat-obatan, hingga pemberian obat-obatan.

  • https://peraturan.bpk.go.id/Details/4975/pp-no-51-tahun-2009
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi#Pranala_luar
  • https://www.smkfarmasikesumabangsa.sch.id/berita/detail/423876/sejarah-ilmu-farmasi/
  • https://www.pharmacy.cuhk.edu.hk/1/about-us/pharmacy/
- New Version -
Let's Go Akreditasi Paripurna

eClinic leap! didesain sesuai dengan dokumen-dokumen bukti pemenuhan standar akreditasi klinik!

Featured Post
Kembangkan Klinik Anda bersama kami.