Search
Close this search box.
Langganan
Sekarang, Diskon
50

*Syarat & Ketentuan berlaku

Isi Konten

Warna tempat sampah medis B3
Home » Bisnis » Mengenal Warna Tempat Sampah Medis B3 Berdasarkan Fungsinya

Isi Konten

Mengenal Warna Tempat Sampah Medis B3 Berdasarkan Fungsinya

Saat berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, kita seringkali melihat tempat sampah dengan warna yang berbeda-beda. Tempat sampah yang berwarna-warni itu bukan hanya dipakai untuk segi estetika saja, melainkan karena masing-masing warna memiliki fungsi khusus tergantung pada jenis limbah medis yang akan dibuang. 

Kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal warna tempat sampah medis dan non medis, sehingga anda bisa membedakannya. Berikut adalah pembahasan lengkapnya, simak hingga akhir supaya bisa anda dapat membantu pengelolaan limbah medis yang efektif dan aman. 

Warna Tempat Sampah Medis dan Non Medis 

Pengelolaan limbah merupakan salah satu bagian penting dalam fasilitas kesehatan, ini penting untuk menjaga kebersihan serta keamanan lingkungan sekitar. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan tempat sampah medis dan non medis, yang biasanya ditandai dengan berbagai warna. 

Namun, tahukah Anda bahwa setiap warna memiliki fungsi khusus? Berikut warna tempat sampah medis dan non medis: 

  • Warna Kuning untuk Limbah Infeksius

    Tempat sampah atau kantong plastik sampah warna kuning diperuntukkan limbah infeksius. Limbah ini merupakan limbah yang berpotensi menginfeksi tubuh manusia. Biasanya, limbah ini berasal dari pasien yang terinfeksi penyakit menular. Contoh limbah yang harus dibuang di tempat sampah warna kuning yaitu jarum suntik bekas, sampel darah, pembalut bekas, perban luka bekas, dan lain sebagainya.

  • Warna Merah untuk Limbah Radioaktif

    Tempat sampah medis berwarna merah adalah tempat sampah yang digunakan untuk pembuangan limbah radioaktif. Limbah radioaktif biasanya berasal dari bahan-bahan yang mengandung zat radioaktif atau pengobatan penyakit tertentu. Contoh dari limbah ini adalah peralatan medis atau tabung yang telah terpapar bahan radioaktif, sehingga perlu dibuang dengan hati-hati sesuai regulasi yang ketat.

  • Warna Ungu untuk Limbah Sitotoksis

    Limbah sitotoksis merupakan limbah medis yang mengandung bahan kimia yang berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada sel atau jaringan hidup. Tempat sampah medis untuk limbah sitotoksis berwarna ungu. Contoh dari limbah sitotoksis yaitu sisa-sisa prosedur kemoterapi, yang mengandung bahan kimia sitotoksis dan harus dibuang dengan aman sesuai prosedur.

  • Warna Coklat untuk Limbah Kimia & Farmasi

    Warna tempat sampah medis yang selanjutnya adalah warna coklat. Warna coklat biasanya digunakan untuk membuang limbah-limbah medis yang berasal dari bahan kimia yang digunakan dalam prosedur medis atau farmasi. Contoh dari limbah kimia dan farmasi yaitu botol obat bekas, obat yang sudah kadaluarsa, bekas pembersihan atau sterilisasi medis, dan limbah dari laboratorium klinis.

  • Warna Hitam untuk Limbah Non-Medis/Domestik

    Untuk warna tempat sampah non medis biasanya diberi warna hitam. Limbah non-medis atau domestik merupakan limbah yang tidak berkaitan dengan pelayanan kesehatan, namun dihasilkan di fasilitas kesehatan seperti misalnya kantin, ruang tunggu, atau kamar mandi. Contoh dari limbah non-medis atau domestik seperti plastik kemasan makanan atau minuman, sampah dari kantin, atau limbah lainnya yang tidak memiliki risiko kesehatan khusus.

Prosedur Pengelolaan Limbah Medis 

Sebelumnya kita sudah membahas informasi mengenai warna tempat medis dan non medis, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana prosedur pengelolaan limbah medis. Berikut adalah prosedur pengelolaan limbah medis yang harus ditaati oleh fasilitas kesehatan: 

  • Pengumpulan

    Pengumpulan limbah medis harus dilakukan secara hati-hati dan sistematis. Setiap fasilitas kesehatan harus memiliki sistem pengumpulan yang terpisah untuk berbagai jenis lebih medis seperti limbah infeksius, limbah tajam, limbah kimia, dan limbah farmasi. Kantong plastik dan kontainer pengumpulan harus sesuai dengan standar dan direkomendasikan untuk mencegah kontaminasi dan cedera.

  • Penyimpanan

    Setelah dikumpulkan, limbah medis selanjutnya akan disimpan dengan aman sementara untuk menunggu pengangkutan dan pemrosesan lebih lanjut. Kontainer penyimpanan harus tahan terhadap kebocoran dan pengendalian bau yang efektif. Sebagai catatan, limbah tidak boleh dibiarkan atau disimpan lebih dari 24 jam dan kantong plastik tempat limbah tidak diisi terlalu penuh.

  • Transportasi

    Prosedur yang ketiga adalah transportasi, atau pengangkutan limbah medis dari fasilitas kesehatan ke tempat pemrosesan harus dilakukan dengan kendaraan khusus yang dilengkapi dengan fasilitas pengaman dan pengendalian pencemaran.

  • Pemrosesan dan Pembuangan Akhir

    Pemrosesan limbah termasuk dengan proses sterilisasi, incinerasi, atau perlakuan kimia sesuai dengan jenis limbah medis. Pemrosesan limbah harus dilakukan di fasilitas yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menghilangkan risiko infeksi dan polusi lingkungan.

  • Pemantauan dan Pelaporan

    Fasilitas kesehatan juga harus mempunyai sistem pemantauan dan pelaporan yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur pengelolaan limbah medis. Termasuk pencatatan jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan, pemantauan kinerja fasilitas pemrosesan, dan pelaporan insiden atau pelanggaran kepada otoritas yang berwenang.

Itu tadi informasi yang dapat kami sampaikan mengenai warna tempat sampah medis dan non medis. Semoga informasi ini dapat mendukung masyarakat untuk membantu pengelolaan limbah dengan efektif. 

Apabila Anda ingin mengoptimalkan proses manajemen dan pengelolaan data di klinik Anda dengan lebih efisien dan terintegrasi, coba eClinic sekarang! Solusi digital terkini berbasis web yang memfasilitasi berbagai fungsi klinik mulai dari pendaftaran pasien hingga laporan operasional dengan mudah. 

  1. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit 
  2. Pendoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Oleh Kemenkes
  3. Permenkes Nomor 18 Tahun 2020
- New Version -
eClinic Leap Logo
Let's Go Akreditasi Paripurna

eClinic leap didesain sesuai dengan standar persyaratan dokumen untuk akreditasi klinik paripurna!

Featured Post
Kembangkan Klinik Anda bersama kami.