Search
Close this search box.

Isi Konten

Ruangan di Klinik
Home » Bisnis » Ruangan yang Harus Disediakan di Klinik

Isi Konten

Ruangan yang Harus Disediakan di Klinik

Klinik yang baru didirikan memiliki ketentuan khusus yang harus dipatuhi termasuk juga dari segi bangunan atau fasilitas fisik yang diberikan. Upaya untuk menyediakan berbagai ruangan klinik ini perlu dilakukan agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan di klinik berjalan dengan baik, diperlukan beberapa ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing.

Dengan adanya ruangan-ruangan ini, harapannya klinik bisa menyediakan pelayanan yang memuaskan bagi pasien serta memenuhi standar akreditasi yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. Berikut ruangan-ruangan yang harus dimiliki oleh sebuah klinik:  

  1. Ruang pendaftaran dan administrasi

Ruang Pendaftaran dan Administrasi
Ruang Pendaftaran dan Administrasi

Ketika pasien mendatangi sebuah klinik, ruangan pertama yang akan mereka lihat adalah ruang pendaftaran atau administrasi. Di ruangan ini, pasien akan mendaftar untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan oleh dokter. Ruangan ini harus dirancang dan dikelola dengan baik agar memberikan kesan pertama yang positif bagi pasien.

Ruang pendaftaran atau administrasi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen-dokumen administratif klinik, alat tulis, dan dokumen-dokumen yang berisikan kertas resep maupun formulir yang diperlukan dalam proses pemeriksaan dan tindakan.

  1. Ruang Tunggu Pasien

Ruang Tunggu Pasien
Ruang Tunggu Pasien

Ruang tunggu yang nyaman dapat membuat pasien merasa lebih rileks dan nyaman saat menunggu pemeriksaan atau pemberian obat. Anda dapat menciptakan ruangan yang nyaman untuk dapat digunakan oleh pasien ketika sedang menunggu panggilan oleh dokter ataupun tenaga farmasi untuk pemberian obat. Ruang tunggu penting untuk diperhatikan karena ruang ini sering digunakan oleh pasien klinik. Pastikan ruang tunggu bersih, bebas dari asap rokok, tetap tenang dan tidak berisik, dan sediakan fasilitas seperti AC, stop kontak, hingga dispenser. Ruangan ini harus dirancang dan dikelola dengan baik agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pasien. 

  1. Ruang Konsultasi Dokter

Ruang Konsultasi Dokter
Ruang Konsultasi Dokter

Ruang konsultasi dokter pada klinik adalah ruangan yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa dan memberikan perawatan kepada pasien. Selain untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien, ruang ini juga digunakan oleh dokter untuk melakukan sesi konseling dengan pasien. Ruang konsultasi dokter harus dirancang dengan baik agar memberikan kenyamanan bagi pasien dan dokter. Ruangan ini harus bersih, rapi, dan memiliki pencahayaan yang cukup. Perlengkapan yang seharusnya ada di ruang konsultasi dokter antara lain adalah:

    • Tempat tidur periksa yang nyaman dan bersih.
    • Meja dan kursi yang nyaman untuk dokter dan pasien.
    • Alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan, seperti tensimeter, stetoskop, termometer, dan ophtalmoscope.
    • Alat-alat habis pakai, seperti kapas, kasa, plester, dan obat-obatan.
    • Alat pelindung diri (APD) untuk dokter dan petugas kesehatan, seperti masker, sarung tangan, dan celemek.
  1. Ruang Obat/Farmasi dan Bahan Habis Pakai 

Ruang Farmasi
Ruang Farmasi

Ruang ini adalah salah satu ruangan wajib yang dimiliki oleh klinik untuk menyimpan obat-obatan, alat kesehatan (alkes), dan bahan habis pakai (BHP). Selain untuk menyimpan obat dan bahan habis pakai, ruangan farmasi juga digunakan sebagai tempat menerima, menyimpan, mendistribusikan, dan mencatat stok obat dan bahan habis pakai medis. Ruangan ini harus dirancang dengan baik agar dapat menjaga kualitas obat dan bahan habis pakai. Perlengkapan yang harus ada di ruangan ini meliputi:

    • Ruang penyimpanan dengan ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup, dan suhu dan kelembaban yang sesuai dengan persyaratan penyimpanan masing-masing jenis obat dan bahan habis pakai.
    • Lemari penyimpanan yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, serta memiliki ukuran yang sesuai dengan jenis obat dan bahan habis pakai yang disimpan.
    • Informasi lengkap tentang obat dan bahan habis pakai, seperti nama, kekuatan, bentuk sediaan, tanggal kadaluarsa, dan nomor batch.
    • Alat-alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan, pengolahan, dan pengemasan obat dan bahan habis pakai, seperti timbangan, termometer, dan alat pengatur suhu.
    • Alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh petugas farmasi untuk melindungi diri dari paparan bahan berbahaya, seperti sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung.
  1. Ruang Tindakan Medis

Ruang Tindakan Medis
Ruang Tindakan Medis

Ruang tindakan medis di klinik biasanya memiliki desain yang sederhana dan fungsional. Ruangan ini biasanya dilengkapi dengan meja operasi, lampu operasi, peralatan anestesi, dan peralatan bedah. Adapun ruang tindakan medis di klinik harus memenuhi standar keamanan dan kenyamanan dengan memperhatikan pencahayaan, ventilasi, serta kebersihan ruangan. 

  1. Ruang Laktasi atau Pojok ASI

Ruang Laktasi
Ruang Laktasi

Ruang laktasi atau pojok ASI di klinik adalah ruangan yang disediakan khusus untuk ibu menyusui. Biasanya, ruangan ini terletak di dekat ruang tunggu pasien atau ruang pendaftaran. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi ibu menyusui. Fasilitas yang harus ada di ruang laktasi antara lain:

    • Kursi yang nyaman untuk ibu menyusui
    • Meja untuk meletakkan perlengkapan menyusui
    • Tempat sampah tertutup untuk membuang popok bayi atau perlengkapan menyusui yang sudah kotor
    • Wastafel dengan air mengalir untuk mencuci tangan
    • Cermin untuk ibu menyusui melihat penampilannya
  1. Kamar Mandi atau Toilet

Ruang Kamar Mandi
Ruang Kamar Mandi

Kamar mandi atau toilet harus senantiasa tersedia agar dapat memenuhi kebutuhan sanitasi. Tak terkecuali dengan klinik, kamar mandi harus tersedia dengan rapi, bersih, dan memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup sehingga pasien ataupun tenaga kesehatan dapat dengan mudah melakukan keperluan sanitasi, seperti buang air besar, buang air kecil, dan membersihkan diri.

Selain ruangan-ruangan di atas, klinik juga dapat memiliki ruangan-ruangan lain yang sesuai dengan kebutuhan, seperti laboratorium, ruang radiologi, ruang fisioterapi, dan lain-lain.

  1. Lengkapi Layanan Klinik dengan Sistem Informasi

Penggunaan software lebih memudahkan staf medis di berbagai ruangan di klinik, seperti di ruangan pendaftaran dan administrasi, dengan penggunaan software, staf administrasi dapat mencatat pendaftaran pasien melalui komputer yang terhubung dengan sistem informasi manajemen (SIM) Klinik. Selain itu, pada ruangan farmasi juga petugas kefarmasian dapat memanfaatkan SIM klinik agar aktivitas operasional dapat berjalan lebih efektif dan meminimalisir human error.

Salah satu SIM klinik yang menjadi solusi terbaik bagi klinik Anda adalah eClinic. eClinic merupakan aplikasi sistem manajemen klinik yang telah berpengalaman dalam memberikan efisiensi pada klinik-klinik di Indonesia dengan menghadirkan fitur-fitur eClinic menghadirkan fitur-fitur yang mutakhir dan terintegrasi untuk membantu Anda mengelola klinik dengan lebih mudah dan efektif. eClinic juga menghadirkan berbagai fitur yang dapat membantu pengelolaan klinik Anda serta mendukung digitalisasi ekosistem kesehatan terutama di klinik.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014

- New Version -
Let's Go Akreditasi Paripurna

eClinic leap! didesain sesuai dengan dokumen-dokumen bukti pemenuhan standar akreditasi klinik!

Featured Post
Kembangkan Klinik Anda bersama kami.